Mengenal apa itu Microphone Bagian 1

Perangkat Input Audio

 

Audio input devices adalah alat yang digunakan untuk menangkap suara dan menghasilkan sinyal audio. Salah satu yang paling utama untuk audio input adalah microphone.

Microphone adalah sarana utama untuk menangkap suara. Microphone merupakan salah satu contoh dari sebuah transducer yang mengubah energi akustik yaitu ketika adanya perubahan dalam tekanan udara menjadi energi listrik arus bolak balik (AC). Energi ini kemudian bisa di transmisikan, di amplifikasi dan bahkan juga direkam.

Microphone terdiri dari diafragma, rangkaian pre-amplifier atau impedance-matching circuit, casing, dan konektor output. Diafragma adalah membran tipis, yang biasanya berbentuk cembung yang dipasang dalam rakitan menyerupai suspensi. Sangat ringan sehingga rangkaian serupa suspensi ini bisa bergerak menyesuaikan dengan setiap perubahan tekanan udara.

Bahan diafragma, desain, ketebalan, diameter atau ukuran semuanya menentukan frekuensi, transient dan seberapa responsif microphone itu bekerja. Diafragma dibagi menjadi tiga ukuran, kecil, sedang dan besar. Diafragma yang kecil mempunyai kemampuan dalam menangani SPL yang lebih tinggi karena sifat difragma lebih kaku, namun tingkat sensitifitasnya rendah. Diafragma kecil lebih sedikit menangkap noise sekitarnya karena karakteristiknya yang lebih terarah (directional). Sedangkan diafragma besar kurang mampu menangani SPL tinggi, namun mempunyai sensitifitas tinggi dan respon frekuensi yang lebih baik terutama di frekuensi rendah karena permukaan diafragmanya yang lebih luas dan lebih mendekati ke panjang gelombang frekuensi rendah. Konstruksi diafragma dan suspensinya itu kemudian disebut kapsul. Hampir semua mic professional memiliki konektor XLR male untuk mentransfer sinyal audio. Compression yang mendorong diafragma menghasilkan listrik positif, rarefaction menghasilkan listrik negative.

Kapsul disimpan di balik semacam grill, yang berfungsi untuk melindungi kapsul dari kerusakan secara fisik. Grill bisa juga digabungkan dengan wind-shield yang terbuat dari busa atau bahan lain yang bisa dikatakan 'transparan' secara akustik untuk mencegah masuknya bunyi angin di mic. Suara angin yang berlebihan dapat terjadi ketika penyanyi membuat suara plosif seperti ‘b’, ‘t’ dan ‘d’.

Sumbu (axis) mic adalah garis imajiner yang melewati pusat diafragma pada sudut siku-siku. Ketika sumber suara berhadapan langsung dengan diafragma maka dikatakan on-axis. Di banyak mic, sumber suara yang on-axis menghasilkan kekuatan sinyal terbesar.

Beberapa mic memiliki kapsul yang dipasang pada sudut sejajar dengan panjang badan mic: ini disebut end-address. Lainnya memiliki kapsul yang dipasang paralel pada badan mic, disebut side-address karena mic harus diposisikan menyamping untuk menjadikan sumber suara on axis. Namun, bentuk casing mikrofon tidak selalu menunjukkan porosnya. Selain dari grill, biasanya tidak ada penghalang lain antara udara dan diafragma. Kecuali Sennheiser MD421. Grill memiliki bingkai yang terletak di tengah diafragma. Tampak seperti side-address, tetapi sebenarnya mic ini adalah end-address.

img-1550072972.jpg

www.en-us.sennheiser.com

Mic yang baik biasanya memberikan informasi tertulis mengenai kemampuan dan performa mic tersebut, biasanya ditulis sebagai data teknis atau mic spec yang menggambarkan bagaimana kinerja elektro akustik mic tersebut.